27 Juli 2025
IMG-20250712-WA0061

Yahukimo, Papua Pegunungan,; InfoPublic — Tim Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Yahukimo terus bergerak cepat menindaklanjuti kasus penyerangan brutal terhadap guru dan tenaga kesehatan yang terjadi di Distrik Anggruk pada pertengahan Maret 2025 lalu.

 

Dalam serangkaian operasi penegakan hukum yang dilakukan hingga Jumat (11/7/2025), aparat berhasil mengamankan delapan orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Mereka diketahui merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Batalyon Eden Sawi Yali, yang beroperasi di bawah pimpinan Ohion Helembo alias Bapa Simpan dan berafiliasi langsung dengan Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin Elkius Kobak.

 

Dari delapan pelaku yang diamankan, tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Aris Pahabol, DH, dan NS. Sementara lima lainnya masih menjalani pemeriksaan intensif untuk pendalaman lebih lanjut terkait keterlibatan mereka dalam jaringan kekerasan ini.

 

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., yang didampingi Wakil Kepala Operasi Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menegaskan bahwa aparat tidak akan mentoleransi aksi-aksi keji yang menyasar tenaga pendidik dan tenaga medis.

 

> “Kami sangat serius menangani kasus ini. Semua pelaku yang terlibat akan kami proses secara profesional dan tegas. Guru dan tenaga kesehatan adalah simbol kemanusiaan dan pelayanan, tidak boleh menjadi sasaran kekerasan,” tegas Brigjen Pol. Faizal.

Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menyampaikan bahwa pengungkapan ini merupakan bukti nyata komitmen aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Pegunungan.

 

> “Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi. Aparat keamanan hadir untuk melindungi warga dan menindak tegas kelompok-kelompok bersenjata yang mencoba menciptakan ketakutan,” ujar Kombes Pol. Yusuf.

Hingga kini, tim gabungan investigasi masih melakukan pengembangan kasus terhadap lima pelaku lainnya, serta terus memburu sisa anggota kelompok bersenjata yang diduga terlibat dalam aksi biadab yang mengguncang Distrik Anggruk itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *