13 Agustus 2025
IMG-20250813-WA0015

Halmahera Selatan — Kecamatan Gane Timur Selatan, Tiga ruang belajar di SMA Negeri 19 Halmahera Selatan, Maluku Utara, hingga kini masih dibiarkan rusak parah pasca gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan pada Minggu, 14 Juli 2019 sekitar pukul 04.00 WIT.

Kerusakan mencakup dinding yang retak, plafon runtuh, bahkan sebagian dinding roboh, meski struktur utama bangunan sekolah masih berdiri. Peristiwa gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan serius pada rumah warga dan sejumlah bangunan di Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan.

Ironisnya, meski sudah enam tahun berlalu, ruang belajar yang terdampak belum tersentuh perbaikan. Kondisi ini membuat pihak sekolah dan masyarakat resah, mengingat proses belajar mengajar harus tetap berlangsung di tengah keterbatasan fasilitas.

“Kami sangat berharap Pemerintah Provinsi Maluku Utara memberi perhatian khusus dan segera memperbaiki ruang kelas yang rusak karena akibat dari dampak kerusakan tersebut sehingga kami fungsikan laboratorium sabagai ruang belajar ini demi keselamatan siswa,” ungkap salah satu guru SMA Negeri 19 Halmahera Selatan ( Rosita Nurdin ).

Kami menilai perbaikan gedung sekolah bukan hanya soal kenyamanan belajar, tetapi juga menyangkut keselamatan peserta didik dan kelangsungan pendidikan di wilayah tersebut. Mereka meminta kepada pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki atau membangun bangunan yg sudah rusak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *