28 Juli 2025
IMG-20250728-WA0074

Sofifi, InfoPublic.id — Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Republik Indonesia, melalui Deputi Bidang Pengembangan Kewilayahan, melakukan kunjungan kerja strategis ke Provinsi Maluku Utara, Minggu (27/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi pembangunan antara pusat dan daerah serta mendorong percepatan pembangunan berbasis potensi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.

 

Kepala Bappeda Provinsi Maluku Utara, Muhammad Sarmin S. Adam, menyambut langsung rombongan Bappenas. Ia menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan momentum penting untuk menyamakan langkah antara pemerintah pusat dan daerah dalam merancang arah pembangunan kewilayahan yang lebih terpadu dan berpihak pada kekuatan lokal.

 

> “Ini adalah saat yang strategis untuk menyatukan visi pembangunan antara pusat dan daerah. Kita ingin mengarahkan pembangunan Maluku Utara agar lebih terintegrasi, mengedepankan keunggulan daerah, dan tetap menjaga aspek keberlanjutan,” ujar Sarmin.

 

Agenda diawali dengan pertemuan dan diskusi bersama jajaran Pemerintah Provinsi Maluku Utara di Kantor Gubernur. Sejumlah isu penting dibahas, mulai dari penguatan konektivitas antarwilayah, integrasi program prioritas nasional, hingga pembangunan kawasan perdesaan dan pesisir.

 

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke kawasan hutan mangrove di Sofifi. Kawasan ini dinilai memiliki nilai ekologis tinggi serta potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata. Keberadaan mangrove juga menjadi kunci dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan penguatan ekonomi hijau di daerah.

 

Rombongan Bappenas juga mengunjungi Pasar Rakyat Galala yang mencerminkan denyut aktivitas ekonomi masyarakat lokal. Pasar ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor informal memegang peran penting dalam perekonomian daerah.

 

Kunjungan dilanjutkan ke Pelabuhan Penyeberangan Feri Sofifi, yang menjadi titik vital konektivitas antarwilayah di Maluku Utara. Pelabuhan ini diharapkan dapat menjadi pengungkit utama dalam mendukung mobilitas barang dan manusia, terutama bagi wilayah-wilayah terluar dan kepulauan.

 

Sebagai penutup, tim Bappenas meninjau Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata serta lokasi konservasi di Kabupaten Halmahera Timur. Sarmin menekankan pentingnya kawasan tersebut tidak hanya dari sisi ekologi, tetapi juga potensi riset ilmiah dan ekonomi lingkungan.

 

> “Taman Nasional Aketajawe-Lolobata adalah warisan hayati yang sangat penting. Pengelolaannya harus dilakukan secara bijak agar bisa menjadi aset ekologis dan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Sarmin.

 

Ia menambahkan, kolaborasi erat antara pusat dan daerah menjadi kunci untuk mewujudkan pembangunan yang adil, ramah lingkungan, dan berbasis pada karakteristik wilayah.

“Kami percaya, dengan dukungan kebijakan dan intervensi program dari pemerintah pusat, Maluku Utara dapat menjadi model pembangunan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan di kawasan timur Indonesia,”pungkasnya.

 

Editor: Ais Le

Jurnalis : InfoPublic

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *