27 Juli 2025
IMG-20250710-WA0023

Grobogan — Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri dalam mendukung hilirisasi sektor pertanian jagung nasional. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menggandeng koperasi dan Koperasi Merah Putih untuk membantu pembiayaan, distribusi, dan penyimpanan hasil panen jagung petani.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan adanya kepastian harga, memperkuat daya tawar petani, serta menjamin penyerapan hasil panen sesuai standar harga pemerintah.

> “Kami berharap skema ini bisa terus dikembangkan di seluruh wilayah sentra jagung di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memudahkan akses permodalan dan menjamin harga beli yang stabil bagi para petani,” ujar Kapolri dalam kegiatan penanaman jagung kuartal III di Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025).

 

Kapolri juga menyampaikan bahwa Polri siap mengawal dan menyukseskan seluruh program pemerintah, khususnya di sektor ketahanan pangan, sebagai bagian dari misi menuju Indonesia Emas 2045.

> “Polri akan terus hadir dan terlibat aktif mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga jaminan penyerapan hasil panen. Ini adalah bentuk nyata dukungan kami untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” tegasnya.

 

Penanaman jagung kuartal III kali ini dilakukan di atas lahan seluas 795.339,53 hektare yang tersebar di 36 wilayah Indonesia. Penanaman dipimpin langsung oleh Kapolri bersama Menteri Pertanian Andi Amran, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto.

Secara simbolis, penanaman dilakukan di Hutan Selo Lestari, Desa Selojari, yang merupakan bagian dari wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Total lahan di Grobogan yang ditanami mencapai 38.750,14 hektare, terdiri dari 36.287 hektare lahan produktif dan 2.463,14 hektare lahan perhutanan sosial. Sebanyak 220 petani binaan polres dan polsek akan mengelola dan merawat lahan ini hingga panen.

Kapolri merinci, pada kuartal III tahun ini saja telah ditanami 168.432,23 hektare, mencakup 117.510,29 hektare lahan perhutanan sosial yang sudah ditanami, serta 48.082,40 hektare lahan produktif dan 2.839,54 hektare lahan perhutanan sosial yang ditanam pada hari yang sama.

> “Dari total potensi lahan 795.339,53 hektare, sebanyak 301.672,049 hektare merupakan lahan perhutanan sosial. Dan hingga saat ini, 431.233,36 hektare telah berhasil ditanami,” kata Kapolri.

 

Untuk mendukung operasional pertanian di lapangan, Polri juga menyalurkan bantuan alat dan sarana pertanian kepada penyuluh, kelompok tani, dan koperasi, berupa:

500 unit alat penguji kesuburan tanah

89 unit pemipil jagung

100 unit alat pengukur kadar air

93 unit alat pengering jagung

Kapolri menegaskan bahwa kolaborasi Polri dengan stakeholder seperti Perhutani, Inhutani, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kehutanan adalah bagian dari strategi besar membangun ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan.

> “Sinergi ini adalah langkah nyata menuju swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *