28 Juli 2025
IMG-20250624-WA0398

Gane Timur Selatan, InfoPublik.id – Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti bensin dan solar merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan seperti Kecamatan Gane Timur Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan. Namun, sejak akhir tahun 2023 hingga pertengahan 2025 ini, warga di daerah tersebut mengalami kelangkaan BBM akibat tidak beroperasinya Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) yang berada di Desa Gane Luar.

APMS tersebut dulunya menjadi harapan utama masyarakat dalam mendapatkan pasokan BBM dengan harga terjangkau. Tidak hanya bagi kendaraan roda dua dan roda empat, tetapi juga sangat dibutuhkan oleh nelayan yang menggunakan perahu bermesin ketinting dan petani yang mengandalkan mesin diesel untuk kegiatan sehari-hari. Selain itu, mayoritas warga menggunakan genset pribadi untuk penerangan malam hari karena belum meratanya akses listrik, yang tentunya juga membutuhkan solar.

Kondisi ini membuat masyarakat setempat terpaksa membeli BBM dari luar kecamatan, seperti dari Gane Barat Selatan dan beberapa kecamatan lainnya. Selain jaraknya yang jauh, harga yang ditawarkan pun sangat mahal. Jika biasanya BBM bisa diperoleh dengan harga normal, kini masyarakat harus merogoh kocek hingga Rp20.000 per liter, terutama dari para pengecer yang membeli BBM dari luar Gane Timur Selatan untuk dijual kembali.

“Sampai sekarang kami sangat kesulitan dapat minyak. Kalau dulu masih ada APMS, kami bisa beli langsung dan lebih murah. Tapi sekarang minyak sudah mahal karena dorang ambil dari luar. Kadang kalau pengusaha belum masukkan minyak, kita harus tunggu lama, tidak bisa ke laut cari ikan,” ungkap salah satu warga nelayan dari Desa Gane Luar, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Upaya masyarakat untuk menghubungi pihak pengelola APMS pun tidak membuahkan hasil. Baik pemilik usaha maupun pengawas APMS tidak bisa dihubungi hingga saat ini. Ketiadaan informasi dan kejelasan ini semakin menambah kekhawatiran warga terhadap keberlangsungan pasokan BBM di wilayah mereka.

“Kami sudah coba hubungi pemilik APMS dan pengawasnya, tapi tidak ada jawaban. Kami tidak tahu apa masalahnya. Sudah hampir satu tahun APMS ini tidak jalan,” tambah seorang tokoh masyarakat setempat.

Kondisi ini membuat masyarakat Kecamatan Gane Timur Selatan berharap kepada Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, khususnya Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), untuk segera turun tangan. Warga mendesak agar pemerintah melakukan pengecekan langsung terhadap keberadaan dan operasional APMS tersebut, serta meminta kejelasan dari pemilik usaha terkait kendala yang menyebabkan terhentinya distribusi BBM.

“Kami minta tolong kepada pemerintah daerah dan dinas terkait untuk bantu cek dan konfirmasi langsung kepada pemilik APMS. Jangan sampai masyarakat terus dirugikan,” ujar warga lainnya.

Warga juga menyatakan, jika APMS bisa kembali beroperasi, maka kebutuhan BBM akan lebih mudah dipenuhi, harga bisa kembali normal, dan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama petani dan nelayan, bisa berjalan dengan lancar.

Situasi ini menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah dalam memastikan distribusi energi ke seluruh pelosok wilayah berjalan merata dan berkeadilan, serta mendorong keberlangsungan usaha penyaluran BBM di daerah terpencil seperti Gane Timur Selatan.

Redaksi: Dayat
Editor : Ryo CS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *