20 Oktober 2025
IMG-20251020-WA0027

Gorontalo, infoPublic.id— Pemerintah Provinsi Gorontalo terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi. Salah satunya dilakukan lewat Bimbingan Teknis (Bimtek) Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) yang digelar oleh Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Sagita Wartabone, mengatakan bahwa pada tahun 2025 pihaknya mendapatkan alokasi tambahan anggaran hibah dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tambahan anggaran tersebut disetujui atas dukungan Gubernur Gusnar Ismail, Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie, serta DPRD Provinsi Gorontalo sebagai mitra strategis Dinas Sosial.

 

“Tambahan anggaran ini kami arahkan bagi masyarakat yang memiliki usaha mikro kecil, bukan untuk usaha yang sudah besar. Semua penerima harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” ujar Sagita, Minggu (19/10/2025).

 

Dalam kegiatan Bimtek tersebut, Hamzah Muslimin dan Sri Darsianti Tuna, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo yang membidangi kesejahteraan rakyat, turut hadir untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada peserta.

 

Sagita menjelaskan, terdapat 76 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kota Gorontalo yang dinyatakan layak menerima bantuan sosial UEP dan PEKKA sebesar Rp2,5 juta per penerima. Dana tersebut akan disalurkan langsung melalui rekening masing-masing penerima setelah proses verifikasi selesai.

 

“Kami memiliki petunjuk teknis dan prosedur yang ketat. Calon penerima harus memiliki usaha aktif minimal selama dua tahun sebelum diverifikasi di lapangan,” terang Sagita.

 

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pelaku usaha kecil agar lebih mandiri dan produktif. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat mampu mengembangkan potensi kewirausahaan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

 

“Bimtek ini sangat penting untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat, terutama perempuan kepala keluarga, agar mereka bisa menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki taraf hidupnya,” pungkas Sagita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *