21 Oktober 2025
IMG-20251021-WA0020

Jakarta, InfoPublic.id – 20 Oktober 2025 — Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, melaksanakan agenda kerja di Jakarta dengan menemui sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Sherly bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, jajaran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, serta Menteri Transmigrasi untuk membahas arah pembangunan strategis Maluku Utara.

 

“Berdasarkan Sumber terpercaya yang di Identifikasi Media ini, “Pertemuan itu menyoroti beberapa isu utama, mulai dari hilirisasi sumber daya alam, penguatan ekonomi hijau, hingga pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur Indonesia.

 

Dalam pertemuannya dengan Menko Zulkifli Hasan, Gubernur Sherly menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan petani kelapa melalui pembangunan akses jalan desa agar hasil pertanian lebih mudah didistribusikan.

 

“Dari Menko Pangan, kami berdiskusi tentang bagaimana hilirisasi kelapa, ekonomi hijau, dan koperasi desa dapat menjadi jalan menuju pemerataan ekonomi. Kami ingin memastikan kekayaan alam Maluku Utara benar-benar kembali kepada rakyatnya,” ujar Sherly.

 

Sementara itu, pembahasan dengan Bappenas berfokus pada penguatan Master Plan Sofifi, ibu kota provinsi Maluku Utara. Sherly menegaskan bahwa Sofifi tidak hanya akan berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga dikembangkan sebagai kota pertumbuhan ekonomi dan tuan rumah berbagai kegiatan berskala nasional maupun internasional di masa depan.

 

Adapun dalam dialog bersama Menteri Transmigrasi, Gubernur Sherly menyoroti pentingnya transformasi kawasan transmigrasi menjadi sentra ekonomi baru.

 

“Kawasan transmigrasi bukan sekadar tempat tinggal baru, tetapi harus menjadi ruang hidup yang produktif, mandiri, dan terhubung dengan pusat pertumbuhan,” tuturnya.

 

Menurut Sherly, seluruh agenda pembahasan hari itu bermuara pada satu arah besar, yakni kebijakan Asta Cita Nasional, yang menekankan kedaulatan pangan dan energi, pemerataan ekonomi, serta keadilan sosial.

 

“Setiap visi besar hanya akan hidup jika dijalankan bersama. Kebijakan yang lahir di pusat akan menemukan maknanya ketika benar-benar menyentuh hati rakyat di daerah,” kata Gubernur Sherly.

 

Gubernur perempuan pertama di Maluku Utara itu juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun Indonesia yang inklusif.

 

“Pusat adalah navigator yang menetapkan arah, sementara daerah adalah penggerak di lapangan. Kemajuan sejati bukan tentang siapa yang paling cepat, tetapi bagaimana kita bergerak bersama tanpa meninggalkan siapa pun,” pungkasnya. //Red

 

Editor : Jurnalis InfoPublic.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *