6 Desember 2025
IMG-20251020-WA0006

Foto Ketua PB-FORMMALUT, M. Reza A. Syadik,

Jakarta, InfoPublic .id —Di tengah situasi ekonomi nasional yang masih terseok akibat kebijakan lama yang menjerat kepentingan rakyat dalam pusaran oligarki keuangan, hadir sosok baru yang menyalakan bara harapan: Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

 

Sejak awal masa jabatannya, Purbaya bukan hanya sekadar teknokrat di kursi kekuasaan, tapi tampil sebagai pembaharu fiskal yang berani mengguncang kenyamanan sistem lama. Dalam waktu singkat, ia menempuh langkah-langkah strategis yang menandai perubahan paradigma besar: dari birokrasi keuangan yang pasif menuju ekonomi produktif yang berpihak pada rakyat.

 

Salah satu gebrakan paling monumental adalah pemindahan dana pemerintah senilai Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank nasional milik negara. Kebijakan ini bukan tanpa risiko ia menabrak tembok kekuasaan era lama jokowi yang selama ini menikmati “uang tidur” negara tanpa manfaat bagi rakyat.

 

Namun Purbaya tegas, dana itu harus mengalir ke sektor riil, menjadi darah segar bagi dunia usaha kecil, industri produktif, dan ekonomi rakyat. Tidak untuk spekulasi, tidak untuk surat utang.

 

Langkah berani semacam ini patut diddukung Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB-FORMMALUT) JABODETABEK.

Ketua PB-FORMMALUT, M. Reza A. Syadik,

menyatakan bahwa keberanian Purbaya adalah sinyal kebangkitan baru dalam tubuh ekonomi nasional.

 

“Langkah Purbaya adalah perlawanan terhadap sistem lama yang membiarkan uang negara menganggur. Coba lihat de, Purbaya sekedar hanya menghitung anggaran, tapi menggerakkan anggaran untuk kepentingan rakyat,” tegas Reza dalam pernyataan sikapnya, Minggu (19/10).

 

Selain mengalirkan dana produktif, Purbaya juga memperpanjang pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian properti hingga Rp 5 miliar sampai akhir 2027.

Langkah ini bukan sekadar insentif, tapi strategi untuk menghidupkan sektor konstruksi dan jasa sektor yang menyerap tenaga kerja besar dan berperan penting dalam pemulihan ekonomi rakyat menengah.

 

Dalam kesempatan lain, sebagaimana dikutip Antara News, Purbaya menyerukan reformasi moral di sektor keuangan dan pasar modal, dengan menegaskan bahwa tidak akan ada insentif bagi pelaku ekonomi yang masih berperilaku manipulatif.

“Investor dan lembaga keuangan harus berbenah,” ujarnya, menandai dimulainya era baru integritas fiskal di negeri ini.

 

PB-FORMMALUT menilai, langkah-langkah itu adalah wujud keberanian Purbaya menantang “rezim lama jokowi ” birokrasi keuangan yang selama ini bersembunyi di balik jargon stabilitas, namun menutup aliran ekonomi rakyat.

 

“Kami melihat ada ketakutan di kalangan fanatisme termul yang mana para juragan lama dan gengnya terganggu. Mereka mulai gerah, sehingga membuat opini liar untuk melakukan propaganda pencopotan pada menteri keuangan, sebab Purbaya tidak tunduk pada pola lama. Ini menteri yang berani menegakkan nasionalisme fiskal,” tambah Reza.

 

 

Lebih jauh, PB-FORMMALUT menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto menunjuk Purbaya adalah langkah visioner dan bersejarah.

 

“Keputusan ini adalah keberanian politik Presiden Prabowo untuk memerdekakan kebijakan fiskal dari belenggu oligarki lama. Ini bukan sekadar pergantian pejabat, tapi transformasi arah ekonomi bangsa,” tegas Reza.

 

Dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Purbaya membawa visi ekonomi nasional yang berdaulat di mana setiap rupiah negara kembali pada rakyat, bukan pada segelintir kelompok kepentingan.

 

PB-FORMMALUT menutup pernyataannya dengan seruan,“Kami berdiri bersama rakyat, mendukung langkah Purbaya dalam menegakkan keadilan fiskal dan kedaulatan ekonomi nasional. Sebab inilah saatnya uang negara bekerja untuk rakyat, bukan untuk geng solo atau termul-termul baru yang bermunculan.”

 

Editor : jurnalis InfoPublic.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *