19 Oktober 2025
IMG-20250929-WA0096

Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menekankan pentingnya peran ekosistem mangrove yang tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.

 

Hal itu disampaikan Gusnar saat meluncurkan Dokumen Rencana Pengelolaan Ekosistem Mangrove sekaligus menggelar sosialisasi di Grand Ballroom Hotel Damhil, Senin (29/9/2025).

 

Menurutnya, terdapat tiga aspek utama yang terkait erat dengan keberadaan mangrove, yakni ekonomi, ekologi, dan sosial budaya. “Strategisnya masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Mungkin sekarang belum begitu terasa, tetapi 5–10 tahun ke depan dampaknya pasti akan sangat besar,” ungkap Gusnar.

 

Ia menambahkan, isu mangrove kini telah menjadi bagian dari geopolitik antarnegara, sehingga pengelolaan ekosistemnya tidak bisa dipandang sebelah mata. “Mangrove adalah tulang punggung Ekonomi Biru. Semua produk perikanan yang tidak mempertimbangkan ekologi, khususnya mangrove, sulit bersaing di pasar global,” tegasnya.

 

Pemerintah, lanjut Gusnar, akan memastikan luasan hutan mangrove lebih besar dibandingkan areal tambak. Namun, sektor tambak tetap akan dipertahankan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. “Target kita jelas, luas mangrove harus lebih besar daripada tambak. Meski begitu, tambak tidak boleh dikesampingkan, tugas pemerintah adalah menjaga keseimbangannya,” ujarnya.

 

Kegiatan tersebut dihadiri jajaran perangkat daerah, akademisi, dan para pemangku kepentingan. Melalui dokumen yang diluncurkan, pemerintah berharap pengelolaan mangrove di Gorontalo dapat berjalan lebih terarah dalam menjaga keseimbangan ekologi sekaligus mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *