19 Oktober 2025
IMG-20250924-WA0111

Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara

Ternate – InfoPublic.com : Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda,

mengakui pertumbuhan ekonomi tinggi di wilayahnya belum sepenuhnya dirasakan masyarakat secara merata.

 

Hal itu ia sampaikan dalam Forum Group Discussion (FGD) Perencanaan dan Penganggaran APBD Perubahan 2025 serta APBD 2026, yang digelar Senin (24/9/2025). Acara tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto.

 

“Berdasarkan Sumber terpercaya yang di Identifikasi Media ini, “ Menurut Sherly, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara hingga kuartal II tahun 2025 mencapai 32 persen dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sekitar Rp60 triliun. Namun, capaian fantastis itu masih timpang.

 

“Pertumbuhan itu tidak merata, karena sebagian besar hanya dinikmati kalangan atas. Kita sendiri belum mampu swasembada pangan. Di kawasan industri, kebutuhan pangan bisa mencapai Rp100 miliar per bulan, tapi pasokannya masih didatangkan dari Manado dan Surabaya. Petani dan nelayan kita belum menjadi pemain utama,” ujar Sherly.

 

Selain pangan, persoalan ketenagakerjaan juga disorot. Saat ini terdapat sekitar 60 ribu pekerja di kawasan industri, mayoritas berasal dari luar Maluku Utara. Kondisi ini, kata Sherly, memicu ketimpangan hingga lonjakan penduduk di salah satu kabupaten.

 

“Pembangunan jadi tidak inklusif dan tidak merata. Dan sebagian tanggung jawab itu ada di kita,” ungkapnya.

 

Sebagai langkah korektif, Pemprov Malut memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Setelah menghadirkan program pendidikan dan kesehatan gratis, pemerintah daerah kini menggandeng berbagai pihak untuk memperluas kesempatan kerja bagi putra-putri lokal.

 

“Harapan kita, industri-industri besar di Maluku Utara ke depan akan lebih banyak menyerap tenaga kerja lokal. Dengan begitu, kesejahteraan bisa langsung dirasakan keluarga-keluarga Malut,” jelas Sherly.

 

Ia menegaskan, arah kebijakan perencanaan dan penganggaran APBD ke depan difokuskan pada belanja modal yang mendorong produktivitas masyarakat. “Setiap rupiah APBD harus benar-benar bermanfaat untuk rakyat,” tegasnya. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *