10 Agustus 2025
IMG-20250801-WA0025

Jakarta – Polda Metro Jaya secara resmi merilis hasil akhir penyelidikan atas kematian tragis ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri, yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Penemuan jenazah dalam kondisi mengenaskan—wajah dibungkus plastik dan dililit lakban—menggemparkan publik dan memicu berbagai spekulasi.

 

Dalam konferensi pers, Kamis (31/7/2025), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pengungkapan kasus ini dilakukan dengan pendekatan scientific crime investigation, sebagai bagian dari komitmen transparansi dan akuntabilitas Polri.

 

> “Kami mengedepankan penyidikan berbasis ilmu pengetahuan dengan melibatkan para pakar dari berbagai disiplin, seperti forensik, toksikologi, psikologi, dan digital forensik,” ujar Kombes Ade Ary.

 

 

 

Proses penyelidikan didukung kerja kolaboratif antara penyidik dan para ahli lintas bidang. Dari hasil analisis menyeluruh—mulai dari autopsi, pemeriksaan toksikologi, hingga sidik jari di lokasi kejadian—penyidik menyusun gambaran utuh mengenai penyebab kematian ADP.

 

ADP terakhir terlihat pada Senin, 7 Juli 2025, ketika berada di rooftop Gedung Kemlu RI selama lebih dari satu jam. Ia meninggalkan tas ransel dan kantong belanja di tangga gedung, sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya keesokan pagi. Hingga kini, sebanyak 24 orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk istri korban dan penjaga kos yang pertama kali menemukan jenazah.

 

Polda Metro Jaya juga menyampaikan duka cita kepada keluarga korban dan menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan secara profesional, proporsional, serta sesuai dengan prinsip keadilan.

 

> “Kasus ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara aparat penegak hukum dan para ahli dapat membawa terang dalam kasus-kasus sensitif dan kompleks,” pungkas Kombes Ade Ary.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *