
Tidore, InfoPublic.id — Upaya mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di Kota Tidore Kepulauan terus dilakukan berbagai pihak. Salah satunya adalah Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Kota Tidore Kepulauan yang menggandeng pelaku usaha kopi lokal, Songara Koffie, untuk menyelenggarakan kegiatan bertajuk Sharing Session & Basic Training Brewing Techniques.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 26 Juli 2025, bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT), Kelurahan Indonesiana, Tidore. Hadir sebagai narasumber utama, Fahlis Ahmad selaku Owner Songara Koffie, yang dikenal sebagai salah satu pelaku industri kopi lokal yang sukses di Maluku Utara.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Syofyan Saraha, yang mewakili Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Dalam sambutannya, Syofyan menyampaikan apresiasi kepada Gekraf dan Songara Koffie atas inisiatif pelatihan yang bertujuan untuk memberdayakan generasi muda melalui bidang kopi dan kewirausahaan.
> “Kami ucapkan terima kasih kepada Gekraf Kota Tidore dan Owner Songara Koffie karena telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Kami berharap, para barista di Kota Tidore bisa terus mengembangkan diri, memperluas jaringan, dan memperkuat usaha mereka,” ujar Syofyan.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Daerah selalu membuka ruang bagi kegiatan-kegiatan yang memberi dampak positif terhadap pengembangan kapasitas anak muda, khususnya dalam bidang ekonomi kreatif.
> “Silakan anak-anak muda berkreasi dan berinovasi. Jangan takut untuk terjun ke dunia bisnis. Jangan saling menjatuhkan, tapi mari saling mendukung agar tumbuh bersama,” tegas Syofyan.
Ketua DPC Gekraf Kota Tidore Kepulauan, Nurul Asnawiah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari visi besar Gekraf untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang sehat dan inklusif di Kota Tidore.
> “Kami ingin agar komunitas barista di Kota Tidore semakin hidup dan mampu memberdayakan orang lain. Barista bukan hanya tren gaya hidup, tetapi juga profesi yang bisa memberikan penghasilan tetap dan membuka lapangan pekerjaan,” tutur Nurul, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan.
Nurul menambahkan bahwa industri kedai kopi di Kota Tidore saat ini menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Hal itu harus ditopang dengan peningkatan kapasitas pelaku usaha, baik dari sisi teknik brewing, manajemen, hingga kemampuan membangun brand.
> “Kegiatan ini bukan hanya pelatihan teknis menyeduh kopi, tapi juga wadah untuk belajar bisnis, memahami pasar, dan memperkuat solidaritas sesama pelaku usaha kreatif,” tandasnya.
Pelatihan yang digelar selama satu hari itu diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai komunitas dan kedai kopi di Kota Tidore. Para peserta mendapatkan materi seputar teknik dasar brewing, pengenalan jenis-jenis biji kopi, hingga tips mengelola usaha kedai kopi secara profesional.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian pelatihan-pelatihan lanjutan yang lebih komprehensif, seiring dengan tumbuhnya potensi ekonomi kreatif lokal, khususnya di sektor kuliner dan kopi, yang kini mulai dilirik sebagai pendorong utama ekonomi masyarakat di Kota Tidore Kepulauan.