27 Juli 2025
IMG-20250710-WA0020

Jawa Tengah — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengapresiasi tinggi keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan nasional, khususnya melalui gerakan penanaman jagung di lahan perhutanan sosial. Ia bahkan menyebut bahwa Polri saat ini tengah mengalami “demam jagung”, karena antusiasme para Kapolda dalam mencari dan mengelola lahan tanam.

> “Para Kapolda sekarang demam jagung. Dalam banyak kesempatan, mereka bertanya, ‘Ada lagi nggak lahan perhutanan sosial yang bisa kita tanami?’ Ini saya alami langsung saat kunjungan ke Riau, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, bahkan Kalimantan Timur,” ujar Menteri Raja Juli dalam kegiatan penanaman jagung kuartal III, Rabu (9/7/2025).

 

Ia menuturkan bahwa hampir setiap dialog dengan para Kapolda selalu menyentuh soal kesiapan mereka menyediakan lahan untuk mendukung program pangan. Semangat yang sama juga terlihat dalam kunjungan kerja bersama Ketua Komisi IV DPR RI ke sejumlah daerah.

> “Saya ke Sumatera Barat bersama Ibu Ketua Komisi IV, bertemu Kapolda, kepala daerah—semuanya semangat cari lahan untuk tanam jagung. Ini adalah bukti komitmen yang luar biasa,” tambahnya.

 

Menurut Raja Juli, peran Polri dalam sektor pangan bukan hal baru. Sebelumnya, saat pandemi COVID-19 melanda, Polri menjadi garda terdepan dalam pengendalian krisis. Ia menilai, tanpa kontribusi institusi kepolisian, Indonesia tidak akan secepat itu keluar dari masa darurat pandemi.

> “Tidak berlebihan kalau saya katakan, saat COVID-19, Indonesia bisa cepat pulih karena peran besar dari pasukan Pak Kapolri di lapangan,” ungkapnya.

 

Dalam konteks ketahanan pangan saat ini, sinergi lintas sektor terus diperkuat. Selain melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Desa, program swasembada pangan nasional juga menggandeng Polri dan TNI secara aktif.

> “Pendek kata, semua sedang berkompetisi secara sehat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Lembaga-lembaga negara kini saling berebut lahan tidur untuk ditanami jagung, demi mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto,” kata Raja Juli.

 

Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar proyek tanam, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memanfaatkan aset negara yang terbengkalai, mendorong produktivitas pangan nasional, dan memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *