27 Juli 2025
IMG-20250708-WA0041

Tidore, InfoPublic.id – Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Ahmad Laiman, menerima audiensi dari akademisi Flinders University Australia, Prof. Dr. Martin Polkinghorne, dan Nia Naelul Hasanah Ridwan, kandidat PhD bidang Arkeologi Maritim sekaligus Ahli Arkeologi Bawah Air dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, di ruang kerjanya, Senin (7/7/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi serta menyampaikan rencana pelaksanaan Lokakarya Arkeologi Bawah Laut yang merupakan bagian dari kegiatan lapangan Flinders University, didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Laiman menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terhadap penyelenggaraan lokakarya, seraya menekankan pentingnya pelestarian warisan sejarah dan budaya maritim di wilayah kepulauan yang dikenal sebagai Kota Rempah.

“Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan ini. Kota Tidore memiliki nilai historis tinggi sebagai Kota Rempah yang menyimpan banyak warisan budaya dari masa lampau. Kegiatan ini sangat berharga bagi upaya pelestarian sejarah dan harus dijaga dengan bijaksana agar memberi manfaat di masa depan, baik bagi daerah, bangsa, maupun ilmu pengetahuan,” ujar Ahmad.

Ia berharap kegiatan ini tak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat lokal, khususnya dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan pariwisata berbasis budaya.

Sementara itu, Prof. Dr. Martin Polkinghorne menjelaskan bahwa lokakarya akan difokuskan pada pengenalan dan pelestarian warisan budaya bawah laut di perairan Tidore, termasuk situs-situs kapal karam bersejarah yang sebelumnya pernah dijarah atau diangkat secara komersial.

“Kami ingin mengajak semua pihak untuk menilai kembali pentingnya situs-situs warisan budaya kapal karam di wilayah ini. Situs-situs ini tidak hanya penting bagi sejarah, tetapi juga berpotensi menjadi sumber kebanggaan masyarakat serta peluang ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Martin.

Lokakarya ini, lanjutnya, akan melibatkan masyarakat lokal, pemangku kepentingan, dan institusi pemerintah. Agenda kegiatan mencakup pelatihan peningkatan kapasitas penanganan artefak, observasi arkeologi, hingga penenggelaman kembali artefak bawah laut yang pernah diangkat dari Situs Tongowai pada 1990-an ke lokasi asalnya di perairan Tidore.

Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama antara Flinders University, Kementerian Kebudayaan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Turut hadir dalam audiensi tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan Daud Muhammad, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Hamid A. Latif, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Ridwan Hadji, Kasubag Perencanaan dan Keuangan DKP Sardy Marsaoly, serta perwakilan Penyuluh Perikanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *