
LABUHA,lnfo public– Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Selatan melaksanakan edukasi atau konsultasi publik di Gedung Serbaguna Laiwui, Kecamatan Obi.
Kegiatan ini sebagai respon cepat atas keluhan warga atas lonjakan air PDAM di wilayah Obi.
Hadir pada kegiatan itu, Direktur PDAM Halsel, Soleman Bobote, Camat Obi, Ali Lajaharia, perwakilan Polsek dan Koramil, kepala desa, serta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Warga Desa Kawasi.
Dalam kesempatan itu, Direktur PDAM Halsel, Soleman Bobote langsung berdialog terbuka dengan warga dari berbagai desa. Perwakilan desa dipersilahkan menyampaikan keluhan masing-masing.
Diawali Salah seorang warga Desa Buton, Mida. Ia memyampaikan rasa syukur karena dialog kali ini dihadiri langsung Direktur PDAM.
“Kami masyarakat Obi sangat bersukur dan sangat senang karena Bapak Dirut bisa jadi hadir di tengah-tengah masyarakat Obi dengan tujuan mensosialisasikan Tarif Air bersih yang selama ini ditunggu,”Ujar Mida.
Mida mengungkapkan, di dalam rumah 4 orang, namun setiap pembayaran ratusan ribu.
“Tagihan kami biasanya Rp50.000–Rp70.000, kali bisa tembus Rp130.000-Rp lebih. Kami tidak paham dasar kenaikannya,”Ungkap Mida.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Halsel, Soleman Bobote menjelaskan bahwa tarif air di wilayah Halmahera Selatan terakhir mengalami kenaikan pada tahun 2022.
Tidak ada perubahan sejak setelah sejak tahun 2006.
Ia menegaskan bahwa penyesuaian tarif ini merupakan kewajiban berdasarkan SK, Peraturan Daerah Nomor 186 Tahun 2022 tentang tarif dan kenaikan biaya operasional PDAM yang tak terhindarkan.
Soleman menuturkan, di Propinsi Maluku Utara dari 10 Kabupaten Kota, Halmahera Selatan termasuk Tarif yang paling terendah soal Tarif PDAM.
“Saya sebagai Direktur PDAM Halsel akan pertahankan ini dan sesuai dengan pemakaian dan kebutuhan warga, itu sudah menjadi tanggungjawab, karena itu, akan dibijaki selama Masih ada keluhan Warga Obi dalam bentuk apapun,”Ujar Soleman.
Menurutnya, PDAM bukan entitas komersial, PDAM hadir untuk melayani, karena itu Penyesuaian tarif ini perlu agar layanan tetap berkelanjutan.
Meski demikian, Soleman mengakui kurangnya sosialisasi yang maksimal. Ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan.
Soleman juga memperkenalkan penerapan PASS Sistem, sebuah inovasi digital yang memudahkan pelanggan dalam memantau penggunaan air dan pembayaran tagihan secara transparan.
“Melalui PASS Sistem, pelanggan bisa langsung melihat rincian pemakaian air mereka secara real time, sehingga bisa menghindari kebingungan terkait tagihan,” jelasnya.
Soleman berkomitmen tetap meningkatkan pelayanan, memperkuat unit lapangan, dan membuka ruang komunikasi yang lebih luas.
Tidak hanya itu, Ia juga mengungkapkan rencana PDAM untuk melakukan sosialisasi berkala dan memperbaiki sistem pembacaan meter air, yang selama ini menjadi sumber ketidakjelasan tagihan.
“Banyak lonjakan tagihan karena baru terpasangnya meteran di beberapa pelanggan. Mulai bulan depan, kami pastikan pembacaan dilakukan langsung dan akurat. Petugas juga akan dilatih agar lebih profesional,” tuturnya.
Dia dialog, Soleman menyampaikan terimahkasih kepada para Camat, Kepolisian, TNI, Kepala Desa, BPD, tokoh Agama Toko masyarakat dan warga Obi pada umumnya, karena sudah berpartisipasi dalam pertemuan Sosialisasi pada kesempatan hari ini.
Sementara Camat Obi, Ali Lajaharia, menyambut positif kehadiran PDAM dan dialog langsung dengan masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya komunikasi dua arah agar ketegangan akibat kebijakan tarif bisa diminimalisasi.
“Saya berharap ke depan setiap perubahan tarif atau kebijakan lain disosialisasikan secara menyeluruh. PDAM juga harus lebih proaktif mendekati masyarakat, jangan menunggu keluhan datang,”Tukas Ali./Red.