19 Oktober 2025
IMG-20250623-WA0017

Siak, InfoPublic.id – Sebanyak 1.030 pelari dari berbagai daerah di Indonesia ambil bagian dalam ajang Siak Run 2025, yang juga menjadi bagian dari program Road to Bhayangkara Siak Run (BSR) 7,9 Kilometer. Para pelari menyusuri jalanan Kota Siak Sri Indrapura dengan rute yang melintasi ikon kota, yakni Istana Sultan Syarif Kasim XII, pada Minggu (22/6/2025).

Ajang ini terselenggara berkat kolaborasi antara Komunitas Siak Runners dan Kepolisian Resor (Polres) Siak, dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Bhayangkara ke-79.

Siak Run 2025 dibagi dalam dua kategori, yakni Umum dan Master, dengan jarak tempuh masing-masing 5 kilometer. Para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Semarang, hingga sejumlah provinsi di Pulau Sumatera, seperti Lampung, Palembang, Jambi, Padang, serta kabupaten/kota di Provinsi Riau.

Pelepasan peserta dilakukan oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Fauzi Asni, bersama Kapolres Siak, AKBP Eka Ariandy Putra, dengan mengangkat bendera start di Lapangan Siak Bermadah, Taman Tengku Mahratu, tepat di depan Istana Siak yang menjadi ikon bersejarah Kota Siak.

Dalam sambutannya, Fauzi Asni menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Bupati Afni Zulkifli dan Wakil Bupati Syamsurizal, yang pada saat bersamaan tengah mengikuti kegiatan orientasi kepemimpinan gelombang II bersama kepala daerah lainnya.

Namun demikian, ia menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Siak terhadap penyelenggaraan Siak Run 2025. Menurutnya, kegiatan ini memiliki dampak positif yang luas, tidak hanya untuk promosi wisata sejarah dan budaya daerah, tetapi juga dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, ekonomi masyarakat lokal bisa tumbuh. Peserta yang datang dari luar daerah turut menciptakan transaksi ekonomi, apalagi kegiatan ini juga disemarakkan oleh berbagai pelaku UMKM yang menjajakan kuliner dan produk khas Siak,” ujar Fauzi.

Ia juga berharap ajang seperti ini dapat menjadi agenda rutin yang digelar secara berkala.

“Kalau memungkinkan, kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Kalau sebulan sekali dirasa terlalu berat, kita cari jadwal alternatif lain. Ini penting karena kegiatan olahraga ini menyatu dengan konsep wisata,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga dan silaturahmi, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Saya melihat geliat ekonomi masyarakat sangat terasa. Hotel-hotel dan penginapan penuh oleh para peserta dari luar daerah, dan berbagai kuliner lokal pun laris manis. Ini jadi momentum pergerakan ekonomi yang harus terus dijaga,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa olahraga lari kini telah menjadi tren nasional yang menjangkau berbagai kalangan usia. Lebih dari sekadar menjaga kebugaran, lari juga menjadi bentuk sport tourism yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Meski kegiatan ini belum masuk kategori event besar nasional, tapi kita sudah bisa melihat efeknya: wisatawan datang, ekonomi bergerak, dan Siak semakin dikenal sebagai kota bersejarah yang juga cocok untuk aktivitas luar ruang yang sehat,” tutup Kapolres.

Dengan semangat Bhayangkara dan sinergi antarkomunitas, Pemda, dan aparat kepolisian, Siak Run 2025 berhasil menunjukkan bahwa event olahraga bisa menjadi kekuatan baru dalam memperkuat identitas daerah, sekaligus mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *