23 Juni 2025
IMG-20250623-WA0029

Cirebon, Jawa Barat – InfoPublic.id
Setelah hampir sepekan berjibaku di medan berisiko tinggi, operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban tanah longsor di area tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, resmi dihentikan pada Kamis, 5 Juni 2025 pukul 16.30 WIB. Keputusan ini diambil melalui rapat koordinasi lintas sektor setelah asesmen teknis menyimpulkan bahwa lokasi longsor berada dalam kondisi sangat labil dan membahayakan keselamatan tim SAR.

“Keputusan penghentian operasi diambil berdasarkan hasil asesmen lanjutan dan rapat koordinasi dengan berbagai pihak,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam pernyataan resminya, Kamis (5/6/2025).

Asesmen teknis dilakukan sejak pagi hari oleh tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), para engineer dari PT. Indocement, serta unsur teknis lainnya. Mereka melakukan pemetaan risiko menggunakan UAV Thermal dan alat Total Station. Hasilnya menunjukkan adanya penurunan tanah hingga 20 sentimeter di atas Worksite B, yang mengindikasikan potensi longsor susulan yang bisa membahayakan keselamatan personel di lapangan.

Dari hasil evaluasi dan paparan teknis tersebut, diputuskan bahwa operasi pencarian tidak dapat dilanjutkan. “Kondisi lapangan sangat berisiko, tidak memungkinkan dilakukan pencarian lanjutan. Seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” ujar SAR Mission Coordinator (SMC) yang memimpin rapat akhir operasi.

Rapat koordinasi penghentian operasi ini juga dihadiri oleh Bupati Cirebon, unsur Forkopimda, Basarnas, Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM, manajemen PT. Indocement, dan perwakilan keluarga korban.

Hingga pengakhiran operasi, tercatat total korban longsor mencapai 31 orang, dengan rincian enam orang berhasil selamat, 21 ditemukan meninggal dunia, dan empat korban masih belum terevakuasi.

Tragedi longsor yang terjadi pada Jumat pagi, 30 Mei 2025, ini mengguncang wilayah Kabupaten Cirebon dan memicu aksi tanggap darurat berskala besar. Tak kurang dari 773 personel dari berbagai instansi dan unsur masyarakat terlibat dalam operasi ini. Mereka berasal dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Dinas Kesehatan, Tagana, SAR swasta, komunitas dan relawan lokal.

Berbagai peralatan berat dan teknologi canggih juga dikerahkan, termasuk lima unit ekskavator, dua unit wheel loader, Rescue Truck, Rescue Double Cabin, alat pemetaan Total Station, satu set peralatan komunikasi dan medis, serta Drone Thermal. Operasi pencarian juga melibatkan tiga ekor anjing pelacak K-9 dari Polda Jawa Barat dan sembilan unit ambulans untuk mendukung evakuasi korban.

Namun, kondisi geologi yang terus memburuk dari hari ke hari membuat upaya pencarian semakin sulit. Berdasarkan kajian terbaru dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM dan PT. Indocement, terjadi pergerakan longsor sejauh empat meter pada Rabu (4/6), dan disusul dengan penurunan tanah tambahan sejauh 2,5 meter di Worksite B pada Kamis pagi (5/6). Hal ini membuat radius isolasi area diperluas hingga 350 meter demi keselamatan seluruh tim yang bertugas.

BNPB mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat agar tidak mendekati area longsor di Gunung Kuda. “Kondisi tanah sangat labil dan berbahaya. Kami minta warga sekitar lereng dan perbukitan untuk tetap waspada, khususnya saat turun hujan deras atau terjadi gempa,” tegas Abdul Muhari.

BNPB juga mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman apabila hujan berlangsung lebih dari satu jam. Selain itu, masyarakat diminta hanya mengikuti informasi yang bersumber dari lembaga resmi dan terpercaya.

Dengan dihentikannya operasi pencarian ini, perhatian kini beralih pada upaya pemulihan dan dukungan kepada keluarga korban, serta evaluasi menyeluruh terhadap sistem perizinan dan pengawasan aktivitas tambang yang dinilai perlu diperketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Penulis: Redaksi InfoPublik
Editor: Ayo CS
Foto: Dok. BNPB / Basarnas / Pemkab Cirebon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *